Akhlak mahmudah
- Husnudzan
Pengertian :ada dua istilah yang sering kita dengar yaitu
suudzan dan husnudzan, husnudzan ialah berbaik sangka atau kata lain tidak
cepat cepat berburuk sangka
Macam macam :
*Husnudzan kepada allah swt
*Husnudzan kepada sesama
*Husnudzan kepada diri sendiri
Husnuzan terhadap Allah Swt artinya berbaik sangka
pada Allah Swt sebagai Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta alam semesta dan segala
isinya yang bersifat dengan segala sifat kesempurnaan serta bersih dari segala
sifat kekurangan.
Contoh seseorang berperilaku husnuzan atau berbaik sangka
kepada Allah Swt yaitu dengan mensyukuri atas harta benda yang dimilikinya
dengan jalan membelanjakan harta benda tersebut untuk hal-hal yang bermanfaat
bagi kehidupan dunia dan akherat, bersyukur dengan lidah seperti
mengucapkan Alhamdulillah, mengucapkan lafal-lafal dzikir lainnya, membaca
Al-Qur’an, membaca berbagai buku ilmu pengetahuan dan melaksanakan amar nahi
mungkar.
Husnudzan kepada orang lain
Husnuzan atau berbaik sangka terhadap sesama manusia
merupakan sikap mental terpuji yang harus diwujudkan melalui sikap lahir batin,
ucapan dan perbuatan yang baik, diridahi Allah Swt dan bermanfaat
Sikap, ucapan, dan perbuatan baik, sebagai perwujudan dari
husnuzan itu hendaknya diterapkan dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga
serta bermasyarakat. Contohnya saling menghormati antar tetangga, dan tidak
saling mencurigai.
Larangan suudzan
Suudzan adalah sifat tercela yang harus dihilangkan pada
manusia tidak diperbolehkan suudzan kepada manusia apalagi terhadap allah
swt,hanya orang yang tidak punya akal hanya orang yang aniaya dan orang yang
tercela yang bertindak bodoh semacam itu
(QS al-fath [48] :6
bahaya sikap suudzan
1.Penderitaan lahir batin bagi pelakunya
2.Membuat jauh kepada allah
3.Meretakan hubungan sesama
4.Menimbulkan iri dengki ghibah dan fitnah
Hikmah dan keutamaan husnudzan
a.mendatangkan ketentraman lahir batin
b.Memiliki jiwa yang tabah sabar dan tabah
c.Dicintai allah karena ia senantiasa apa yng dilimpahkan
d.Dicintai oleh sesama
raja
pengertian :secara bahasa raja berasal dari rajaa
yarujuu raja aja an berarti mngarapkan.makna raja ialah menginginkan
dan menantikan sesuatu yang disenangi
Menurut imam gazali :kegembiraan hati karena menantikan
harapan yang kita senangi
Sayidina ali bin abi thalib berkata “sesungguhnya orang yang
alim adlah tidak putus asa”
Dinamis
Kata dinamis berasal dari bahasa Belanda “dynamisch” yang
berarti giat bekerja, tidak mau tinggal diam, selalu bergerak, dan terus
tumbuh. Dia akan terus berusaha secara sungguh-sungguh untuk meningkatkan
kualitas dirinya ke arah yang lebih baik dan lebih maju, misalnya :
- Seorang petani akan berusaha agar hasil pertaniannya
meningkat
- Seorang pedagang akan terus berusaha agar usaha dagangnya
berkembang.
Kebalikan dari sifat dinamis ialah statis. Sifat statis
harus dijauhi oleh setiap muslim/muslimat karena termasuk akhlak tercela yang
dapat menghambat kemajuan dan mendatangkan kerugian.
Ayat optimis
للَّهُ الَّذِي خَلَقَ
سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ الْأَمْرُ
بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ
اللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا
Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula
bumi. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar
meliputi segala sesuatu
- Taubat
Pengertian Tobat
: Kata taubat berasal dari
bahasa Arab at-taubah, yang kata kerjanya taaba, yatuubu yang berarti rujuk
atau kembali.Menurut istilah yang dikemukakan ulama, pengertian taubat ialah :
1). Kembali dari
kemaksiatan kepada ketaatan atau kembali dari jalan yang jauh dari Allah kepada
jalan yang lebih dekat kepada Allah
2) Membersihkan hati
dari segala dosa
3). Meninggalkan keinginan untuk melakukan
kejahatan, seperti yang pernah dilakukan dengan mengagungkan nama Allah dan
menjauhkan diri dari kemurkaan-Nya.
Hukum bertaubat
adalah wajib bagi setiap muslim atau muslimah yang sudah mukallaf (balig dan
berakal). Allah SWT berfirman :
al ghafir :yang berarti maha pengampun
Al-afuwwu berarti yang maha pemaaf
At-tawwab berarti yang maha menerima taubat
syarat taubat
Taubat baru dianggap sah dan dapat menghapus dosa apabila
telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Bila dosa itu terhadap Allah SWT,
maka ayat taubatnya ada tiga macam, yaitu:
1) Menyesal terhadap perbuatan maksiat yang telah diperbuat
(nadam).
2) Meninggalkan
perbuatan maksiat itu.
3) Bertekad dan berjanji dengan sungguh-sungguh tidak akan
mengulangi lagi perbuatan maksiat itu
Namun, bila dosanya terhadap sesama manusia, maka syarat
taubatnya selain yang tiga macam tersebut ditambah dengan dua syarat lagi
yaitu:
1) Meminta
maaf terhadap orang yang telah dizalimi (dianiaya) atau dirugikan.
2) Mengganti
kerugian setimbang dengan kerugian yang dialaminya, akibat perbuatan zalim itu
atau minta kerelaannya
Doa para nabi
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Surah Al A'raf, ayat 23.. [QS 7:23]
Terjemahan
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi"
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنتَ ، سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi"
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنتَ ، سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Surah Al Anbiya', ayat 87.. [QS 21:87]
Terjemahan"Sesungguhnya tiada Tuhan (yang dapat menolong) melainkan Engkau (ya Allah)! Maha Suci Engkau (daripada melakukan aniaya, tolonglah daku)! Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang menganiaya diri sendiri"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar